Monday 25 March 2013

Benyamin Netanyahu Takut Menghadapi Kekuatan Hamas


Ramallah (voa-islam.com) Hanya dalam kurun waktu seperempat abad (25 tahun), Hamas sudah menjadi kekuatan yang membuat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, yang berasal dari Partai Likud yang berhaluan konservatif itu, menghadapi ketakutan.
Netanyahu mengkawatirkan Hamas akan mengambil bukan hanya Gaza, tetapi juga Tepi Barat, termasuk menggusur Presiden Mahmud Abbas, yang dipandang masih bisa diajak berunding.
Sebelumnya, Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Misy'al yang mengunjungi Gaza, menegaskan sikapnya bahwa Zionis-Israel, tidak memiliki hak hidup di tanah Palestina. "Zionis-israel adalah penjajah dan perampas, dan tidak mempunyai hak hidup atas tanah rakyat Palestina", ujar Miys'al.
Dibagian lain, Wakil Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin, Essam el-Erian, menegaskan bahwa negara Israel akan punah dalam satu dekade (10 tahun), mendatang, ucapnya. Karena itu, pernyataan el-Erian yang menimbulkan kontroversi meminta warga Yahudi yang tinggal di Israel, kembali ke Mesir.
Perubahan politik di Timur Tengah, semua negara yang berada di front line (garis depan), sudah tidak ada lagi yang menjadi sekutu Zionis-Israel, dan rezim yang berkuasa, yang sebelumnya menjadi sekutur Zionis-Israel sudah tumbang, dan digantikan dengan kekuasaan dari kalangan Islamis. Ini yang membuat Zionis-israel, sekarang ini merasa terkepung. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta.
Sekarang taruannya hanya tinggal Suriah, jika rezim Bashar al-Assad jatuh, dan berdiri imarah, dan daulah Islamiyah di Suriah, maka itu hanya merupakan lonceng kematian bagi Zionis-israel. Karena itu, Zionis-Israel mendukung langkah-langkah Iran, dan kalangan Syiah mempertahankan rezim Bashar al-Assad.
Sementara itu, puluhan ribuan warga Palestina telah menghadiri perayaan Hamas langka di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel merayakan ulang tahun ke 25 berdirinya kelompok dan baru-baru ini mendapatkan kemenangan "kemenangan" atas Israel di Gaza.
"Pesan kami adalah bahwa Hamas adalah di sini, di tanah dan di jantung rakyat kita", ungkap Hosni al-Burini, anggota parlemen Hamas. Perayaan 25 tahun Hamas adalah pertama kalinya, dan merupakan keputusan Otoritas Palestina di Tepi Barat (PA), yang didominasi oleh Hamas saingannya Fatah, telah memungkinkan seperti pertemuan sejak 2007.
Muncul sebagai dua gerakan mengambil langkah-langkah menuju diawalinya proses rekonsiliasi. "Pesan kami bahwa Hamas  di sini, di tanah dan di jantung rakyat kita," kata Hamas MP Hosni al-Burini kepada kantor berita AFP.
Yussef Iqtishaat, seorang remaja menghadiri apel tersebut dengan keluarganya, di antara mereka bersemangat mengacungkan bendera gerakan Hamas. "Ini adalah hari besar berkat untuk kemenangan di Gaza," katanya kepada AFP.
Pada bulan November, Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya berjuang melawan perang terhadap Zionis-Israael yang menewaskan 174 warga Palestina dan enam warga Israel tewas dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
PerdamaianAcara perayaan 25 tahun Hamas itu, di antara mereka berbicara di Nablus itu adalah Amin Maqbul, sekretaris jenderal dewan revolusioner Fatah, yang memberi hormat gerakan Hamas.
"Hamas telah memberikan ribuan syuhada, tawanan dan terluka untuk Palestina," katanya, menambahkan bahwa kepala Fatah dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan segera mengadakan pembicaraan rekonsiliasi dengan Hamas kepala di pengasingan.
"Tak lama lagi akan ada pertemuan di Kairo antara Abu Mazen [Abbas] dan Khaled Meshaal untuk menyelesaikan rekonsiliasi dan ini akan menjadi hari yang bersejarah," katanya meyakinkan penonton.
Perayaan adalah kesempatan langka bagi Hamas untuk menampilkan dukungannya di Tepi Barat, di mana PA telah menekan terhadap kelompok Hamas. Rekonsiliasi menjadi Hamas - Fatah menjadi lonceng kematian bagi Zionis-israel, dan akan segera berakhir kejahatannya di tanah Palestina. af/qw

No comments:

Post a Comment